Masih hangat perbincangan mengenai keputusan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengenai jam masuk bagi beberapa sekolah SMA/SMK. Pemprov NTT memutuskan bahwa jam masuk beberapa SMA/SMK dimulai dari pukul 05.30 WITA (awalnya dari pukul 05.00 WITA). Apakah hal ini efektif meningkatkan daya tangkap pembelajaran bagi anak-anak? Simak lima waktu belajar terbaik dan cara mengoptimalkannya berikut ini ya!
Pagi hari
Jam 07.00 – 10.00 merupakan waktu yang tepat untuk melakukan aktivitas produktif. Di rentang jam tersebut, otak dan tubuh kita masih fresh untuk memulai hari. Belum banyak distraksi yang terjadi dalam jam-jam ini dan tekanan darah kita sedang tinggi. Terasa bukan? Biasanya kita merasa penuh semangat kalau pagi-pagi.
Kalau masih lesu karena mengantuk, coba berjemur sebentar. Sinar matahari pagi dapat membantu me-reset jam biologis badan kita dan membantu kita bersemangat lagi untuk memanfaatkan jam produktif ini.
Kegiatan yang paling efektif dilakukan pada jam ini adalah kegiatan yang memerlukan fokus tinggi. Baik mempelajari materi baru maupun mengulang pelajaran, apalagi kalau ada jadwal ujian di hari itu. Memori jangka pendek otak kita sedang berada di masa keemasannya.
Siang hari
Jam 11.00 – 14.30 merupakan rentang waktu yang tepat untuk mengerjakan tugas-tugas yang lumayan susah, berat, atau menguras energi karena otak lebih mudah terfokus. Inilah waktu belajar yang efektif untuk mempelajari materi yang memerlukan konsentrasi tinggi.
Kemampuan analisis kita juga sedang berada di puncaknya pada jam-jam ini. Ajaibnya lagi, kortisol (hormon penyedia energi yang melimpah bagi tubuh; memiliki bahan bakar dari glukosa dan lemak tubuh) mampu memicu tingkat kreativitas kita to the max.
Namun, hal ini tidak akan berlaku jika kamu begadang di malam sebelumnya. Dalam kondisi itu, siang hari justru rawan mengantuk. Jadi kalau memang kalian sekiranya paling cocok atau paling fokus belajar di siang hari, usahakan jangan tidur sampai larut malam ya.
Sore hari
Jam 14.30 – 17.30 merupakan rentang waktu di mana tubuh dan otak benar-benar berada dalam kondisi yang lelah karena sudah menjalankan berbagai aktivitas dari pagi sampai siang. Suka ngantuk juga di jam-jam ini? Memang ini saatnya sistem pencernaan kita bekerja selepas makan siang. Jam-jam ini bukan waktu terbaik otak untuk belajar karena aliran darah ke otak sedang menurun. Alhasil, butuh perjuangan banget kalau harus konsentrasi belajar setelah makan.
Meskipun begitu, sore hari tetap dapat digunakan untuk waktu belajar yang optimal, tentu saja dengan menerapkan metode yang berbeda dari rentang waktu pagi atau siang.
Periode ini akan efektif dengan aktivitas seperti berdiskusi bersama dengan teman atau kerja kelompok sambil ketawa bareng, baca-baca ringan atau mencicil pekerjaan di area outdoor.
Intermezzo
Jam 15.00 – 17.00 kinerja jantung dan paru-paru tengah meningkat. Lantas, apakah ini waktu yang tepat untuk belajar? Somehow, pada sore hari seperti ini badan kita terasa lebih sigap dan kuat.
Karenanya di jam-jam ini, kita bisa membantu pekerjaan di rumah atau membereskan tugas-tugas lainnya yang memerlukan energi tinggi. Olahraga sore juga bisa menjadi opsi untuk menyeimbangkan kegiatan harianmu.
Malam Hari
Jam 17.30 – 21.00 merupakan waktu yang terbaik untuk mempelajari kembali atau recall pelajaran yang diajarkan dan mengerjakan tugas pribadi. Di periode ini pemikiran kita masih mengingat sebagian besar pembelajaran sepanjang hari. Melalui repetisi akan membantu pemahaman kamu lebih baik lagi terhadap sebuah materi yang sudah dilalui. Practice makes perfect, right?
Selain itu, garis besar materi yang akan dipelajari untuk besok juga bisa diulas ringan dengan baca-baca tipis atau sekedar browsing.
Namun, jangan lupa untuk mengistirahatkan tubuh dan pikiran serta tidak begadang agar keesokan harinya tubuh terasa segar dan kitab bisa melakukan berbagai aktivitas dengan baik .
Dini hari
Rentang pukul 01.00 – 04.00 sebenarnya menjadi salah satu periode belajar yang cukup unik.
Rentang waktu belajar ini cocok banget untuk kamu yang ingin belajar dengan suasana sunyi, damai, cukup dingin, dan tidak banyak gangguan, sambil dengerin musik pengantar yang ringan (insert link rekomendasi lagu) atau kamu memang tipikal night owl.
Meskipun begitu, periode belajar dalam rentang waktu ini cukup berisiko karena tidur dahulu di sore atau malam harinya, kemudian baru bangun dini hari bukanlah suatu hal yang mudah bagi yang tidak terbiasa.
80% serotonin (hormon yang bertugas untuk membawa pesan antarsel dalam otak) kita mendapat rangsangan oleh sinar matahari. Seiring matahari meninggi di pagi hari, kadar serotonin dalam sistem badan kita pun naik. Ketika matahari tenggelam di sore hari, kadar serotonin kita juga berkurang.
Seorang night owl atau tipe kalong yang aktif di malam hari, biasanya mendapatkan sinar matahari lebih lambat daripada tipe early bird. Jadi jangan heran kalau si night owl masih bersemangat belajar di jam ini, ketika si early bird sedang asik terlelap.
Temu dan Optimalkan Waktu Belajar!
Otak manusia mempunyai karakteristik tersendiri. Tidak semua informasi dari luar bisa masuk ke otak manusia dalam satu waktu yang singkat. Otak manusia mempunyai titik jenuh dan lesu pada kondisi tertentu. Perihal belajar pilihlah waktu yang tepat saat otak siap menerima pelajaran.
Melansir Kompas.com dalam artikel mereka yang berjudul Orangtua, Ketahui Lamanya Konsentrasi Belajar Anak Sesuai Usia. Setiap rentang usia memiliki durasi belajar optimal yang berbeda-beda.
- Usia 2 tahun: 4-6 menit
- Usia 4 tahun: 8-12 menit
- Usia 6 tahun: 12-18 menit
- Usia 8 tahun: 16-24 menit
- Usia 10 tahun: 20-30 menit
- Usia 12 tahun: 24-36 menit
- Usia 14 tahun: 28-42 menit
- Usia 16 tahun: 32-48 menit
Jabaran di atas belum tentu mutlak karena semua orang memiliki metode dan caranya sendiri untuk memahami sebuah pelajaran, materi atau skil. Maka dari itu, sambil coba eksplorasi, temukan timing terbaik untuk belajar versi diri kamu sendiri ya!
Follow kami di Instagram untuk info literasi terkini atau simak artikel menarik lainnya di sini.