CategoriesLifestyle

Wisuda: Hanya Sarjana atau dari Dasar?

Secara umum, wisuda merupakan sebuah acara atau upacara yang diadakan sebagai tanda penghormatan dan pengakuan terhadap prestasi seseorang yang telah menyelesaikan suatu jenjang pendidikan tertentu. Wisuda seringkali melibatkan pemberian gelar, sertifikat, atau tanda penghargaan kepada peserta didik sebagai simbol dari keberhasilan mereka dalam menyelesaikan pendidikan.

Baru-baru ini ramai perbincangan mengenai keresahan sebagian orangtua mengenai prosesi wisuda bagi anak-anak mereka. Seiring berjalannya waktu, wisuda kini terselenggara pada berbagai jenjang pendidikan mulai dari TK, SD, SMP, hingga SMA. Kegiatan wisuda di berbagai jenjang Pendidikan yang menjadi ajang selebrasi sekaligus momen perpisahan teman-teman seangkatan ini, rupanya menuai protes dari kalangan orangtua.

Tidak sedikit orangtua yang menjerit dengan adanya kegiatan ini bagi kalangan TK, SD, SMP, dan SMP. Teriakan orangtua sebagai bentuk protes ini banyak beredar di media sosial.

Wisuda pada jenjang TK, SD, SMP, dan SMA sering kali menjadi topik yang kontroversial dan menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Sejumlah argumen dari beragam sudut pandang akhirnya berbicara mengenai hal ini.

PRO Wisuda

  1. Pencapaian dan Penghargaan

Wisuda memberikan pengakuan yang layak bagi peserta didik yang telah menyelesaikan jenjang pendidikan tertentu dan mencapai prestasi akademik atau non-akademik. Ini membantu meningkatkan rasa percaya diri mereka dan memberikan motivasi tambahan untuk meraih kesuksesan di masa depan.

  1. Momen Perpisahan

Wisuda juga merupakan momen penting untuk merayakan perpisahan peserta didik dengan teman-teman sekelas, guru, dan sekolah. Ini memberikan kesempatan bagi mereka untuk melihat kembali perjalanan pendidikan mereka dan mengucapkan selamat tinggal dengan cara yang bermakna.

  1. Rasa Kepemilikan Sekolah

Wisuda memperkuat ikatan peserta didik dengan sekolah mereka. Melalui serangkaian acara ini, peserta didik merasa memiliki ikatan emosional yang lebih kuat dengan lembaga pendidikan mereka dan menjadi bagian dari komunitas alumni yang kuat di masa depan.

  1. Persiapan untuk Langkah Selanjutnya

Wisuda memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk merasakan pengalaman formal dan ritualistik yang mungkin mereka hadapi di jenjang pendidikan selanjutnya atau di dunia kerja. Ini membantu mempersiapkan mereka dalam hal kemandirian, keterampilan sosial, dan kepercayaan diri.

KONTRA Wisuda

  1. Kesesuaian Usia dan Kematangan

Beberapa orang berpendapat bahwa wisuda pada jenjang TK, SD, SMP, dan SMA mungkin terlalu dini untuk peserta didik yang belum sepenuhnya memahami arti dan makna wisuda. Mereka mungkin perlu fokus lebih pada perkembangan kognitif, sosial, dan emosional mereka, daripada terfokus pada acara seremonial.

  1. Fokus pada Pencapaian Belaka

Kritik terhadap wisuda adalah bahwa terlalu banyak fokus pada pencapaian dan penghargaan, yang dapat menyebabkan persaingan yang berlebihan, stres, dan tekanan pada peserta didik. Perkembangan holistik mereka, termasuk keterampilan sosial, kepemimpinan, dan kreativitas, mungkin tidak menerima perhatian yang cukup.

  1. Komersialisasi dan Biaya

Hal ini dapat menjadi ajang komersialisasi mengingat ada biaya tambahan kepada peserta didik dan keluarga. Hal ini dapat menyebabkan kesenjangan sosial dan merasa bahwa wisuda hanya dapat diakses oleh mereka yang mampu secara finansial.

  1. Dampak Psikologis dan Penyisihan

Wisuda mungkin menyebabkan dampak psikologis negatif pada peserta didik yang tidak termasuk dalam kelompok wisudawan. Mereka mungkin merasa terpinggirkan, kurang apresiasi, atau merasa kurang berarti. Hal ini dapat mempengaruhi harga diri dan motivasi mereka dalam melanjutkan pendidikan di jenjang berikutnya.

  1. Tidak Merupakan Prioritas Pendidikan

Kritik lain terhadap wisuda adalah bahwa itu mungkin tidak menjadi prioritas utama dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Argumen ini menyatakan bahwa waktu, sumber daya, dan energi yang habis untuk persiapan dan pelaksanaannya dapat dialihkan untuk upaya yang lebih penting, seperti perbaikan kurikulum, peningkatan metode pengajaran, atau pengembangan keterampilan siswa.

  1. Potensi Ketimpangan dan Diskriminasi

Ada kekhawatiran bahwa hal ini dapat menciptakan ketimpangan dan diskriminasi di antara peserta didik. Misalnya, ketika hanya beberapa siswa yang menerima penghargaan atau diwisuda. Hal ini dapat memperkuat perbedaan sosial dan menyebabkan perasaan tidak setara antara peserta didik.

  1. Kesalahan Evaluasi

Terkadang, keputusan untuk mengadakan acara ini secara fundamental berasal dari evaluasi yang mungkin tidak mempertimbangkan semua aspek perkembangan dan kemampuan peserta didik secara menyeluruh. Ini dapat mengabaikan individu yang memiliki potensi dan keterampilan di luar lingkup penilaian akademik, sehingga merugikan mereka dalam upaya pencapaian dan penghargaan.

Setiap argumen pro dan kontra memiliki landasan dan pandangan yang berbeda-beda tergantung pada perspektif individu. Dalam mempertimbangkan pro dan kontra wisuda pada jenjang TK, SD, SMP, dan SMA, penting untuk memperhatikan konteks, budaya, dan kondisi setiap lembaga pendidikan.

Perencanaan dan pelaksanaan wisuda yang bijaksana harus memperhatikan kepentingan, perkembangan, dan kesejahteraan peserta didik secara menyeluruh, serta menjaga keseimbangan antara penghargaan atas prestasi dan perhatian terhadap perkembangan holistik peserta didik.

Follow Penerbit Duta untuk simak asik isu literasi terkini. Atau klik di sini untuk artikel menarik lainnya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *